Surabaya Unboxing

Kami punya cerita inspiratif buat kalian yang lagi "mumet" mikirin bisnis yang lagi lesu. Kalo habis dengerin ini masih aja mumet, berarti jangan kapok ngikutin Surabaya Unboxing Podcast gaesss! 😁🤟

Hai pendengar podcast Surabaya Unboxing Pandemi memicu percepatan digitalisasi, di mana hampir semua orang mengakses internet. Masyarakat terpaksa berubah: kerja dari rumah, sekolah dari rumah, belanja dari rumah, menghibur diri dari rumah, semua butuh akses internet.  Indonesia sedang mengalami bonus demografi, sebuah masa dengan situasi jumlah penduduk produktif lebih banyak dari jumlah penduduk tidak produktif (anak-anak dan lansia). Diprediksi Indonesia hanya mengalami kesempatan emas ini hingga 2040, momen langka yang tidak akan terjadi terus menerus, dan tidak semua negara berkesempatan memiliki keistimewaan ini. Bahkan beberapa negara tercatat gagal memanfaatkan bonus demografi.  Bonus Demografi dibilang sukses apabila generasi ini benar-benar produktif, sehingga mempu membangkitkan ekonomi Indonesia. Ironinya, pengangguran naik 38% di tahun 2020 jika dibandingakn 2019, terjadi di kelompok milenial dan Gen Z. Namun, begitu beruntung Indonesia, karena pandemi hadir saat Indonesia mengalami bonus demografi. Yap, beruntung, apabila transformasi digital yang terjadi karena terpaksa akan benar-benar mampu meningkatkan produktifitas generasi muda. Bagaimana ide dan pemikiran para peneliti senior enciety Business Consult (eBC) menyikapi isu ini? Langsung saja mainkan rekamannya! Kami tunggu kritik, saran, pertanyaan, atau sekedar say hi! kamu di surabaya.unboxing@enciety.com atau voice message di https://anchor.fm/surabaya-unboxing/message

Hai pendengar podcast Surabaya Unboxing. Apa yang kalian bayangkan jika mall berubah fungsi jadi rumah sakit? Apakah ini salah satu strategi yang diambil dalam menghadapi masa pandemi? Isu kesehatan menjadi perhatian yang tak boleh diabaikan oleh pihak mall di musim pandemi ini, terlebih jika mall dijadikan tempat menampung pasien covid. Benarkah mall sepi saat musim pandemi? Padahal kenyataannya banyak diberitakan bahkan dikabarkan oleh mereka yang masih sering ke mall, jika mall masih ramai. Tapi banyak dari mereka penyewa tenant yang harus putar haluan dalam berbisnis, yang membuat pemilik mall pun harus memikirkan strategi baru yang tepat.  Dalam episode kali ini, ada saran yang diberikan oleh para analis enciety untuk strategi yang bisa diambil oleh para pelaku bisnis dan bahkan untuk pemilik mall menghadapi musim pandemi. Semoga dengan ini mempu membangkitkan ekonomi Indonesia, dan Jawa Timur khususnya. Kalian masih tetap pengin refreshing ke mall? Sebelum ke mall, mampir dulu ke channel kami ini, barangkali setelah itu was-wasnya hilang, dan tetap bisa jalan-jalan ke mall dengan santai. Kami tunggu kritik, saran, pertanyaan, atau sekedar say hi! kamu di surabaya.unboxing@enciety.com atau voice message di https://anchor.fm/surabaya-unboxing/message

Hai pendengar podcast Surabaya Unboxing. Setelah pendidikan menjadi sebuah industri, maka akan menjadi ajang untuk beradu dan hanya berkutat soal nilai. Banyak orang yang salah kaprah dalam memandang pendidikan, hal ini berbahaya terlebih jika sudah menjadi sistem. Kita membutuhkan sikap baru dalam memandang pendidikan.  Pak Kresna (Kresnayana Yahya, Chairperson enciety Business Consult) mengatakan "Banyak orang tidak punya konsep pendidikan, dan akhirnya sembarangan dalam menginterpretasikan. Masing-masing anak diranking dan dibandingkan dengan anak yang lain. Yang kalian lakukan itu jahat!"  "Jangan sampai salah gagasan bahwa tidak menempatkan pendidikan sebagai sebuah proses kemajuan kultural. Banyak kebijakan yang membunuh kesempatan untuk maju hanya karena birokrasi, dengan memandang latar belakang ijazah dan sekolah." tambah Pak Kresna.  Ikuti gagasan Pak Kresna lainnya di episode kali ini! Salam pendidikan! Kami tunggu kritik, saran, pertanyaan, atau sekedar say hi! kamu di surabaya.unboxing@enciety.com atau voice message di https://anchor.fm/surabaya-unboxing/message

Setelah sekian lama tak menyapa kalian, adakah yang menantikan episode berikutnya? Semoga di tahun 2021 ini, kami mampu menghadirkan yang terbaik dan bermanfaat, dan tentunya mampu untuk konsisten. Sebelum ke episode-episode yang seru, dengerin dulu sapa hangat kami kali ini, semoga bisa mengobati rindu kalian. ---------------------------- Kami tunggu kritik, saran, pertanyaan, atau sekedar say hi! kamu di surabaya.unboxing@enciety.com atau voice message di https://anchor.fm/surabaya-unboxing/message

Hi Kawan Pendengar Surabaya Unboxing Podcast! Episode Podcast kali ini sangat menarik, karena kita akan mendengar kisah Ibu Susana “Menjadi Petani di Surabaya”. Dan bagaimana Pemkot Surabaya menghidupkan sektor pertanian, yang secara gamblang disampaikan Ibu Antin. Serta bagaimana pengamatan seorang Bung Fajar, peneliti bisnis andalan kita, apakah bertani di Surabaya cukup menjanjikan? *** Di daerah pedesaan, jumlah petani tiap tahun berkurang, terlebih tidak ada penerus yang bercita-cita menjadi petani dalam sebuah keluarga. Tenaga mudanya meninggalkan wilayah mereka untuk mencari pekerjaan di kota. Bahkan para petani yang saat ini masih tersisa, hanya sekedar mempertahankan hidup, belum berupaya melakukan peningkatan kesejahteraan. Kurangnya dukungan pemerintah ataupun bantuan dana desa bisa menjadi alasannya. DI kota besar seperti Kota Surabaya, pembangunan gedung dan perumahan sangat marak, yang akhirnya berdampak pada berkurangnya lahan bercocok tanam. Sempitnya lahan bukanlah alasan untuk tidak berinovasi. Pemerintah Kota Surabaya membuat terobosan untuk tetap bisa bertani di lahan yang terbatas. Melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP), melakukan program pemberdayaan masyarakat, dengan terus mengembangkan pelaksanaan kegiatan pertanian kota (urban agriculture). Urban agriculture berperan juga mengurangi angka kemiskinan serta peningkatan ekonomi MBR. *** Kami tunggu kritik, saran, pertanyaan, atau sekedar say hi! kamu di surabaya.unboxing@enciety.com atau voice message di https://anchor.fm/surabaya-unboxing/message

Hi Kawan Pendengar! Mohon maaf kami sudah 2 bulan tak muncul, semoga kamu semua dalam kondisi sehat dan bersemangat. Kali ini kami berkesempatan memperdengarkan kisah bertahan hidup beberapa pengusaha Surabaya di tengah krisis akibat pandemi. Tak ada yang menyangka Diah Arfianti (Diah Cookies) memutuskan untuk berhenti berproduksi selama 3 pekan, namun tetap bisa menjual ribuan toples. Sufianto Arif (Sego Soge) pun tak luput terdampak secara psikologis oleh COVID-19. Butuh beberapa waktu untuk mendobrak pesimisme dan akhirnya berhasil merilis produk baru yang bisa menopang bisnisnya. Bersama Kisworo Agung Pambudi, digital marketing instructor di Enciety Business Consult, kami akan menemani kamu semua bercengkrama dengan narasumber kami. Kami tunggu kritik, saran, pertanyaan, atau sekedar say hi! kamu di surabaya.unboxing@enciety.com atau voice message di https://anchor.fm/surabaya-unboxing/message

Surabaya Sejuk. Hah? Sejuk?! Kalau kamu belum pernah ke Surabaya, atau pernah ke Surabaya tapi udah sepuluh tahun lalu, pasti kamu masih bilang Surabaya “panas”. Lain dulu lain sekarang. Di tangan Bu Risma, Surabaya sudah di-otak-atik hingga menjadi sejuk, bagaimana caranya? Temukan jawabannya di episode ini. Kami tunggu kritik, saran, pertanyaan, atau sekedar say hi! kamu di surabaya.unboxing@enciety.com atau voice message di https://anchor.fm/surabaya-unboxing/message

Surabaya mempunyai sisi menarik di hati masing-masing penduduknya, baik yg ber-KTP asli maupun pendatang, atau bahkan yang hanya singgah. Kali ini kita akan dengarkan bersama bedah hasil observasi kami yang tayang di episode perdana "Surabaya dalam Satu Kata". Bersama narasumber Fajar Haribowo, peneliti senior Enciety Business Consult. Kami tunggu kritik, saran, pertanyaan, atau sekedar say hi! kamu di surabaya.unboxing@enciety.com atau voice message di https://anchor.fm/surabaya-unboxing/message

Di tengah pandemi yang menimbulkan kekhawatiran, kami menyuarakan optimisme agar warga Surabaya tetap bisa berkarya. Surabaya menyimpan banyak kekayaan, maka kita sebagai warga Surabaya ataupun pendatang akan selalu merasakan bahwa Surabaya begitu menarik untuk kita nikmati bersama, apapun kondisinya. Bersama Fajar Haribowo, peneliti senior di Enciety Business Consult, yang banyak berkecimpung pada penelitian konsumsi dan gaya hidup, belakangan juga intens pada penelitian gaya hidup digital dan penelitian kepuasan pelanggan. Kami tunggu kritik, saran, pertanyaan, atau sekedar say hi! kamu di surabaya.unboxing@enciety.com atau voice message di https://anchor.fm/surabaya-unboxing/message

Dari dua episode sebelumnya yang sudah kamu dengar, mungkin kamu penasaran siapakah kami ini?

Saat dunia heboh diakibatkan makhluk kecil bernama COVID-19, maka terlihatlah karakter masing-masing dari kita, ada yang tetap santai & berserah namun banyak pula yang panik. Lalu bagaimana Surabaya mengambil langkah cerdas dalam menangkal virus tersebut? Bersama Agus Wahyudi, wartawan senior di Surabaya, pemimpin redaksi portal berita enciety.co dan penulis buku "Melukis Rumah di Surga" dan "Sketsa Tokoh Suroboyo". Kami tunggu kritik, saran, pertanyaan, atau sekedar say hi! kamu di surabaya.unboxing@enciety.com atau voice message di https://anchor.fm/surabaya-unboxing/message

Deskripsikan Surabaya bagi kalian... cukup dalam satu kata yang bisa menggambarkan apa yang kalian rasakan selama tinggal atau mampir ke Surabaya. Apapun deskripsimu, Surabaya di hati.