Nach Genre filtern

Radio Rodja 756 AM

Radio Rodja 756 AM

Radio Rodja 756AM

Menebar Cahaya Sunnah

3836 - Kiat Meyakinkan Remaja
0:00 / 0:00
1x
  • 3836 - Kiat Meyakinkan Remaja

    Kiat Meyakinkan Remaja merupakan kajian Islam ilmiah yang disampaikan oleh Ustadz Abu Ihsan Al-Atsaary dalam pembahasan Ada Apa dengan Remaja. Kajian ini disampaikan pada Selasa, 29 Ramadhan 1445 H / 09 April 2024 M.







    Kajian Tentang Kiat Meyakinkan Remaja



    Sejatinya, kemampuan meyakinkan adalah keterampilan yang bisa dipelajari. Ada beberapa cara yang bisa kita tempuh untuk mengasah kemampuan meyakinkan. Diantaranya adalah:



    Memulai dengan keikhlasan



    Mendidik itu adalah ibadah; perlu keikhlasan. Allah Subhanahu wa Ta’ala akan memberkahi niat yang baik dan menjadikan orang yang melakukannya mampu mempengaruhi. Kata-kata yang keluar dari hati yang ikhlas. Bobotnya tentu tidak sama dengan kata-kata yang keluar dari hati yang tidak ikhlas.



    Maka ikhlaskan niat kita karena Allah Subhanahu wa Ta’ala; ini adalah usaha kita, adapun keputusan akhir ada di tanganNya. Allah memberikan hidayah dan menundukkan hati manusia menurut kehendakNya. Manusia dapat hidayah itu karena Allah Subhanahu wa Ta’ala, bukan semata-mata karena kehebatan, kemampuan, atau kepintaran kita. Hanya saja kita diperintahkan untuk mengerahkan kemampuan yang dimiliki.



    Jangan terlalu terbawa ambisi dan keinginan, sehingga kadang-kadang memicu emosi ketika kata-kata kita diabaikan atau ditolak. Ini kembali kepada niat. Sebenarnya kita hanya orang yang diperintahkan untuk menyampaikan.



    وَذَكِّرْ فَإِنَّ الذِّكْرَىٰ تَنفَعُ الْمُؤْمِنِينَ



    “Dan tetaplah memberi peringatan, karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman.” (QS. Az-Zariyat[51]: 55)



    …فَإِنَّمَا عَلَيْكَ الْبَلَاغُ وَعَلَيْنَا الْحِسَابُ…



    “Karena sesungguhnya tugasmu hanya menyampaikan saja, sedang Kami-lah yang menghisab amalan mereka.” (QS. Ar-Ra’d[13]: 40)



    Kita tidak punya kuasa; bahkan nabi sekalipun tidak punya kuasa untuk memberikan hidayah kepada orang-orang yang beliau cintai. Allah mengatakan,



    إِنَّكَ لَا تَهْدِي مَنْ أَحْبَبْتَ وَلَٰكِنَّ اللَّهَ يَهْدِي مَن يَشَاءُ ۚ…



    “Sesungguhnya kamu tidak dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendakiNya.” (QS. Al-Qasas[28]: 56)



    Maka ikhlaskan niat, mudah-mudahan Allah Subhanahu wa Ta’ala membantu kita karena Allah akan membantu orang-orang yang mukhlis dan memudahkan urusan kita. Tentunya, dampaknya terhadap orang yang mendengar kata-kata yang keluar dari hati yang ikhlas tidak sama dengan kata-kata yang tidak terisi dengan keikhlasan.



    Yakinkan diri terlebih dahulu



    Tanyakan terlebih dulu kepada diri kita, apakah yakin dengan apa yang kita katakan? Karena orang yang tidak yakin terhadap apa yang dikatakannya tidak akan mampu meyakinkan orang lain. Artinya, di sini kita berada pada ilmu yang jelas, sebagaimana perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala di dalam Al-Qur’an,



    قُلْ هَٰذِهِ سَبِيلِي أَدْعُو إِلَى اللَّهِ ۚ عَلَىٰ بَصِيرَةٍ أَنَا وَمَنِ اتَّبَعَنِي…



    “Katakanlah: ‘Inilah jalanku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata.'” (QS. Yusuf[12]: 108)



    Makna “Inilah jalanku” adalah perlu keyakinan dan ketegasan bahw...
    Fri, 19 Apr 2024 - 46min
  • 3835 - Khutbah Idul Fitri: Jiwa Taslim

    Khutbah Idul Fitri: Jiwa Taslim ini merupakan rekaman khutbah idul fitri yang disampaikan oleh Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc. di Masjid Al-Barkah, Komplek Rodja, Kp. Tengah, Cileungsi, Bogor, pada Rabu, 1 Syawal 1445 H / 10 April 2024 M.







    Khutbah Idul Fitri: Jiwa Taslim



    Kita bersyukur kepada Allah di hari ini yang telah memberikan kepada kita nikmat yang besar dan agung, di mana Allah mensyariatkan puasa Ramadhan sebulan penuh untuk mensucikan hati dan dosa-dosa kita. Allah Subhanahu wa Ta’ala mensyariatkan bulan Ramadhan untuk kebaikan kita, dan Allah tidak diuntungkan sama sekali dengan amal ibadah kita. Kita yang butuh kepada amal ibadah, dan Allah tidak butuh kepada amal kita. Allah berfirman,



    إِنْ أَحْسَنتُمْ أَحْسَنتُمْ لِأَنفُسِكُمْ ۖ وَإِنْ أَسَأْتُمْ فَلَهَا ۚ…



    “Jika kalian berbuat kebaikan, maka itu untuk diri kalian sendiri, dan jika kalian berbuat keburukan, maka itu pun untuk kalian sendiri.” (QS. Al-Isra'[17]: 7)



    Allah syariatkan bulan Ramadhan agar kita menjadi hamba yang bertakwa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dengan ketakwaan itulah kita bisa masuk ke dalam surga Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah Allah janjikan untuk orang-orang yang bertakwa. Allah berfirman,



     إِنَّ الْمُتَّقِينَ فِي جَنَّاتٍ وَعُيُونٍ ‎﴿١٥﴾‏ آخِذِينَ مَا آتَاهُمْ رَبُّهُمْ ۚ إِنَّهُمْ كَانُوا قَبْلَ ذَٰلِكَ مُحْسِنِينَ ‎﴿١٦﴾‏ كَانُوا قَلِيلًا مِّنَ اللَّيْلِ مَا يَهْجَعُونَ ‎﴿١٧﴾‏ وَبِالْأَسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُونَ ‎﴿١٨﴾



    “Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada di surga dan mata air yang mengalir. Mereka mengambil kenikmatan yang Allah berikan kepada mereka. Sesungguhnya dahulu di dunia, mereka suka berbuat ihsan. Mereka dahulu di dunia sedikit tidurnya di waktu malam, dan di akhir malam mereka memohon ampun kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.” (QS. Az-Zariyat[51]: 16)



    Dengan bulan Ramadhan, yang Allah ingin dari kita adalah jiwa taslim, yaitu tunduk pasrah kepada Allah, siap diatur oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Di bulan Ramadhan, kita meninggalkan syahwat makan dan minum, kita meninggalkan syahwat jima’, kita berani menahan dahaga dan lapar untuk mendapatkan pahala Allah yang besar. Kita pun tunduk dan pasrah kepada Allah, kita berusaha mengorbankan sedikit kenikmatan dunia kita demi mendapatkan ampunan dan ridha Allah.



    Itulah jiwa taslim, dimana seseorang tidak akan sempurna keimanannya kecuali dengan jiwa taslim. Allah berfirman,



    فَلَا وَرَبِّكَ لَا يُؤْمِنُونَ حَتَّىٰ يُحَكِّمُوكَ فِيمَا شَجَرَ بَيْنَهُمْ ثُمَّ لَا يَجِدُوا فِي أَنفُسِهِمْ حَرَجًا مِّمَّا قَضَيْتَ وَيُسَلِّمُوا تَسْلِيمًا



    “Tidak demi Rabbmu, mereka tidak beriman (sampai memenuhi tiga syarat); sampai mereka menjadikan engkau (Hai Muhammad) sebagai hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan; kemudian mereka tidak merasakan rasa berat di hatinya untuk menerima keputusanmu, dan mereka pun menyerahkan dirinya kepada Allah dengan sebenarnya.” (QS. An-Nisa'[4]: 65)



    Jiwa taslim tidaklah mudah untuk kita dapatkan. Karena manusia memiliki hawa nafsu dan syahwat. Iblis dan bala tentaranya pun berusaha untuk menggoda manusia sehingga banyak di antaranya manusia yang lebih memilih kemaksiatan, tidak mau tunduk dengan aturan Allah ‘Azza wa Jalla. Mereka lebih ridha diatur oleh hawa nafsunya, bahkan mempertuhankan hawa nafsunya. Sehingga akhirnya Allah pun sesatkan ia walaupun ia memiliki ilmu.
    Thu, 18 Apr 2024 - 19min
  • 3834 - Talbis Iblis Terhadap Kaum Sufi yang Meremehkan Neraka

    Talbis Iblis Terhadap Kaum Sufi yang Meremehkan Neraka ini adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam ilmiah dengan pembahasan kitab Talbis Iblis. Pembahasan ini disampaikan oleh Ustadz Abu Ihsan Al-Atsaary pada Senin, 28 Ramadhan 1445 H / 08 April 2024 M.







    Kajian tentang Talbis Iblis Terhadap Kaum Sufi yang Meremehkan Neraka



    Talbis Iblis terhadap kaum Sufi berkaitan dengan syathah ataupun perkara-perkara konyol ataupun rendah yang dinisbatkan kepada tokoh-tokoh mereka, di antaranya adalah Abu Yazid al-Busthami yang berkata, “Aku berharap kiamat segera terjadi, agar aku bisa memasang tendaku di neraka jahanam.”



    Perkataan ini dinisbatkan kepada Abu Yazid Al-Busthami dan tercantum dalam buku-buku mereka yang menjadi rujukan kaum Sufi. Lalu seorang bertanya kepadanya, “Mengapa Anda berkata seperti itu, wahai Abu Yazid?” Maka dia berkata, “Karena aku tahu bahwa neraka jahanam akan padam ketika melihatku, sehingga aku bisa menjadi rahmat bagi seluruh makhluk.” Begitu jawabannya. Tentunya ini perkataan yang sangat merendahkan neraka.



    Ibnu Jauzi mengatakan ucapan Abu Yazid al-Busthami ini sangat buruk karena mengandung unsur pelecehan dan meremehkan neraka, salah satu tempat yang Allah Subhaanahu wa Ta’ala ceritakan tentang kedahsyatannya di dalam Al-Qur’an. Sungguh, dikala menyebut neraka, Allah Subhanahu wa Ta’ala selalu mengingatkan kita atas bahayanya, kedahsyatan dan kengeriannya. Di antaranya firman Allah Subhaanahu wa Ta’ala,



    …فَاتَّقُوا النَّارَ الَّتِي وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ…



    “Maka takutlah kamu terhadap neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu-batu.” (QS. Al-Baqarah[2]: 24)



    Demikian pula, Allah bercerita tentang neraka,



    إِذَا رَأَتْهُمْ مِنْ مَكَانٍ بَعِيدٍ سَمِعُوا لَهَا تَغَيُّظًا وَزَفِيرًا



    “Apabila neraka melihat mereka dari tempat yang jauh, mereka mendengar suaranya yang bergemuruh karena marahnya neraka itu.” (QS. Al-Furqan[25]: 12)



    Ayat ini menceritakan kepada kita bagaimana kengerian dan kedahsyatan neraka. Dan masih banyak lagi ayat-ayat lain yang bercerita tentang siksa-siksa yang ada di dalam neraka, hingga Allah selalu mensifati neraka dengan adzab yang sangat pedih, sangat dahsyat, sangat keras, dan semisalnya.



    Demikian juga di dalam hadits, diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda tentang api neraka,



    إِنَّ نَارَكُمْ هَذِهِ مَا يُوقِدُ بَنُو آدَمَ جُزْءٌ مِنْ سَبْعِينَ جُزْءًا مِنْ حَرِّ جَهَنَّمَ



    “Sesungguhnya api yang dinyalakan anak Adam di dunia itu hanyalah satu dari 70 bagian dari panasnya neraka jahanam.”



    Para sahabat bertanya kepada Nabi, “Demi Allah, api dunia ini saja sudah cukup untuk membakar orang-orang yang durhaka Wahai Rasulullah.”



    Maka Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berkata,



    فَإِنَّهَا فُضِلِّتْ عَلَيْهَا بِتِسْعَةٍ وَسِتِّينَ جُزْءًا كُلُّهُنَّ مِثْلُ حَرِّهَا



    “Sungguh api neraka itu 69 kali lipat lebih panas daripada api dunia dan masing-masing kelipatan panasnya itu sama dengan panasnya api dunia.” (HR. Bukhari dan Muslim)



    Wed, 17 Apr 2024 - 36min
  • 3833 - Doa yang Pahalanya Tidak Akan Dihapus Sampai Hari Kiamat

    Doa yang Pahalanya Tidak Akan Dihapus Sampai Hari Kiamat ini merupakan bagian dari kajian Islam ilmiah Fiqih Doa dan Dzikir yang disampaikan oleh Ustadz Abdullah Zaen, M.A. Hafidzahullah. Kajian ini disampaikan pada Senin, 28 Ramadhan 1445 H / 08 April 2024 M.







    Kajian Tentang Doa yang Pahalanya Tidak Akan Dihapus Sampai Hari Kiamat



    Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mencontohkan kepada kita beberapa versi redaksi doa setelah wudhu. Doa itu berbunyi,



    سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ ، أَشْهَدُ أَنْ لا إِلَهَ إِلا أَنْتَ ، أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ 



    “Maha Suci Engkau Ya Allah dan semua pujian hanya untukMu Ya Allah, Aku bersaksi tidak ada yang berhak disembah kecuali Engkau Ya Allah, aku mohon ampun kepadaMu Ya Allah dan bertaubat.”



    Selama ini kita tahunya inilah doa kafaratul majelis. Doa ini walaupun lebih sering untuk dibaca di akhir majelis, ternyata doa ini juga diajarkan oleh Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam untuk dibaca setelah wudhu.



    Berarti boleh kita baca …اللَّهُمَّ اجْعَلْنِي مِنْ التَّوَّابِينَ sebagaimana kajian sebelumnya, dan juga boleh pula kita membaca doa ini, atau boleh juga disambung.



    Inilah pentingnya ngaji. Kalau kita tidak ngaji, kemudian ada orang setelah wudhu di samping kita membaca doa ini, kita menganggap itu salah.



    Dalil yang melandasi bahwa doa ini juga dianjurkan untuk dibaca setelah wudhu adalah sabda Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam An-Nasai di dalam Kitab beliau As-Sunan Al-Kubra. Hadits ini dinilai Shahih oleh Imam Al-hakim dan Syaikh Al-Albani.



    Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda,



    من توضأَ فقال: سبحانك اللَّهمَّ وبحمدِك أشهدُ أن لا إلهَ إلا أنت أستغفرُك وأتوبُ إليك، كُتِبَ في رقٍّ ثم طُبِعَ بطابعٍ، فلم يُكْسَرْ إلى يومِ القيامةِ



    “Barangsiapa yang berwudhu kemudian dia membaca ‘Subhaanaka Allaahumma wa bihamdika, asyhadu alla ilaha illa anta, astaghfiruka wa atuubu ilayk,’ maka akan ditulis di dalam sebuah kertas lalu distempel dan tidak akan dihapus pahalanya sampai hari kiamat.” (HR. An-Nasa’i)



    Selama seseorang masih muslim dan tidak berbuat syirik, maka pahala ini akan tetap dipersiapkan oleh Allah ‘Azza wa Jalla untuk kita nikmati nanti di hari kiamat.



    Bagaimana kandungan doa ini? Mari download mp3 kajian yang penuh manfaat ini.



    Download mp3 Kajian











    Mari turut membagikan link download kajian “Doa yang Pahalanya Tidak Akan Dihapus Sampai Hari Kiamat” ini ke jejaring sosial Facebook, Twitter atau yang lainnya. Semoga menjadi pembuka pintu kebaikan bagi kita semua. Jazakumullahu Khairan.


    Tue, 16 Apr 2024 - 48min
  • 3832 - Zakat Mal dan Fitrah

    Zakat Mal dan Fitrah adalah kajian Islam ilmiah yang disampaikan oleh Ustadz Dr. Erwandi Tarmizi, M.A. pada Ahad, 07 April 2024 M/ 27 Ramadhan 1445 H.



    Kajian Tentang Zakat Mal dan Fitrah



    Pada kajian ini dibahas tentang zakat, mulai dari menghitung, menilai, mengeluarkan dan menyalurkan. Itu yang dikatakan oleh para ulama tentang definisi zakat. Allah ‘Azza wa Jalla memerintahkan NabiNya Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dengan firmanNya,



    خُذْ مِنْ أَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيهِم بِهَا وَصَلِّ عَلَيْهِمْ ۖ إِنَّ صَلَاتَكَ سَكَنٌ لَّهُمْ ۗ …



    “Hai Muhammad, ambil dari sebahagian harta mereka…” Berarti yang di ambil zakat itu bukan 100% harta, tapi hanya sebahagian. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menjelaskan,



    وفي عشرينَ دينارًا نصفُ دينارٍ



    “Untuk 20 dinar diambil setengah dinar (1/40 atau 2,5%).” (HR. Ibnu Abi Syaibah)



    Ada yang Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengatakan,



    وفيما سُقي بالنَّضْحِ نصفَ العُشْرِ



    “Bila pertanian atau perkebunan yang menghasilkan makanan pokok diairi dengan biaya, maka zakat yang diambil adalah setengah dari 1/10 (5%).” (HR. Ibnu Hibban)



    Dan yang untuk diakhiri dengan air hujan atau air yang tidak berbeli, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengatakan العشر (10%).



    Bagaimana pembahasan lengkapnya? Mari download dan simak mp3 kajian yang penuh manfaat ini.



    Dengarkan dan Download Kajian Zakat Mal dan Fitrah











    Jangan lupa untuk turut menyebarkan kebaikan dengan membagikan link kajian “Zakat Mal dan Fitrah” ini ke media sosial Antum. Semoga Allah Ta’ala membalas kebaikan Antum semua.
    Tue, 16 Apr 2024 - 1h 35min
Weitere Folgen anzeigen