Senar Jingga

Berakhirlah segala penyesalan. Waktu-waktu yang terbuang, lahirlah kembali menjadi kesempatan sebagai jaminan diri yang dulu itu tidaklah sanggup untuk menyia-nyiakan.

Tentang takut yang membuat semuanya menjadi kusut.

Dari masa ke masa, ada hal yang masih sama dan ada hal yang sudah berubah.

Pertemuan hingga perpisahan. Namun tak selamanya kisah itu sudah usai. Selesaikan dan relakan hingga cerita yang dikenang tak menjadi sesal.

Bukan suatu kesalahan jika memang pada akhirnya harus menjadi sekat. Menyerah tak selamanya adalah bentuk ketidaksanggupan karena terkadang merupakan bentuk yang terbaik. Tidak semuanya harus bertahan. Mungkin memang hanya bagian dari alur tertentu saja, pemanis sebuah kisah yang bukan milik kita.

Kelak akan penuh warna, menggantikan dominan hitam dan putih.

Bukan bagian dari masa lalu, tapi bagian dari proses menuju mimpi. Terima kasih teman. Kelak teman akan tetap menjadi teman, terlepas dari apapun.

Kembali kalah. Kembali kehilangan arah. Namun, kalah bukan berarti harus menyerah. Akan kembali kupertaruhkan, hal yang kuharapkan menjadi nyata. Harapku tak ada yang kembali sia-sia.

Kalau bukan hari ini, mungkin esok. Belajar dari hari kemarin segalanya pasti nyata. Proses dan usaha tak akan berakhir begitu saja. Sesekali melihat kebelakang, betapa besar jerih payah yang sudah dilalui.

Proses jatuh - sembuh - tumbuh. Ada sekelebat kisah yang perlahan terangkai menjadi monokrom. Masa lalu singkat tapi penuh makna.

Setiap detik itu bermakna, maka setiap makna jangan melulu mengartikan kecewa. Ayo, semangat.

Sungguh, hal yang paling menyebalkan adalah melupa dan dilupa. Terkadang berharap namun tak diharap. Ketika merindu, apakah sama?

Hari ini seru, meski ada capeknya tapi bukankah lebih bermakna? Hari ini terima kasih karna masih mau melanjutkan.

Kita sama. Masing-masing punya dunia yang bisa dibanggakan. Hanya saja terkadang kurang percaya sama diri, kok bisa ya? Mungkin kurang akrab. Saling memahami, menyalurkan energi positif jangan negatif thinking mulu apalagi sampai over thinking, insecure, galau, jadi malas. Yuk bisa yuk!

Terdapat teka-teki yang selalu mempertanyakan "Apa memang seperti ini?" membawa kebingungan untuk diri sendiri yang berujung kebimbangan. Selalu ingin lari tapi, disisi lain ada yang menahan untuk terus bertahan. Dan percaya adalah satu-satunya jalan. Jalani saja dulu, jawaban akan menyambut seiring perjalanan.

Ada begitu banyak keadaan yang selalu memastikan apakah masih kuat atau berhenti. Pada perasaan yang membingungkan, yang sepertinya telah mati rasa. Namun, di waktu yang sama harus tetap memilih walau masing-masing terlalu rumit karna resiko seperti apa didepan. Alis itu berkerut seiring dengan mata yang berkedip-kedip. Hingga akhirnya, "Aku siap, untuk maju"

Yang perhatian diacuhkan, yang menyia-nyiakan diberi perhatian lebih. Sebenarnya yang lebih bermakna itu seperti apa?

Setiap waktu pasti akan lelah, maka dari itu tidak bisakah untuk berhenti dulu sebentar? Rehatkan jiwa dan raga. Tujuanmu tidak akan berlari, pelan-pelan saja. Masing-masing kita sudah punya porsinya jadi tak perlu gegabah, semua punya bagian. Namun, tergantung lagi dari caramu memperjuangkannya. Segala sesuatu punya ukurannya. :)