Filtrar por gênero

Ngaji Gus Baha'

Ngaji Gus Baha'

Ngaji Gus Baha'

Kumpulan rekaman pengajian Gus Baha Kitab Nashoihul 'Ibad dan Kajian Insidental lainnya. Channel Telegram: https://t.me/ngajigusbaha

74 - Kitab Nashoihul 'Ibad Bab 5 Maqalah 25-26 Pengajian Ahad Sore 19 Januari 2020
0:00 / 0:00
1x
  • 74 - Kitab Nashoihul 'Ibad Bab 5 Maqalah 25-26 Pengajian Ahad Sore 19 Januari 2020

    Maqalah 25. Perkara perkara Yang Menyesatkan

    "Wahai Tuhanku, lamunan yang ngelantur telah menipu daku. Kecintaan terhadap duniawi telah merusak diriku. Syaitan juga telah menyesatkan jalanku. Hawa nafsu pendorong kejahatan itu telah menghalangi halangi daku dari kebenaran. Dan teman yang jahat telah membantu aku melakukan maksiat, maka tolonglah daku, wahai Tuhan penolong terhadap mereka yang memohon pertolongan dan jika Engkau tidak memberi daku rahmat, maka siapa lagi selain Engkau yang dapat merahmati daku."

    "Tinggalkanlah mereka, makan dan bersenang-senang (dalam kehidupan dunia) dan akan melalaikan kepada mereka panjangnya harapan-harapan duniawi, suatu saat dia pasti akan mengetahui (menyaksikan akibatnya)."

    Hal ini sesuai dengan sabda Nabi SAW. :
    Barangsiapa yang hatinya telah disiram dengan rasa cinta terhadap dunia, maka ia akan dibuntuti dengan 3 hal yaitu :
    1. Kecelakaan yang tidak ada habisnya dan tidak ia kehendaki.
    2. Keinginan yang sangat dan tidak akan nada cukupnya.
    3. Harapan duniawi yang tiada ujungnya.(HR. Ibnu Thabrani)

    Komentar Sayyidina Ali dalam hal cinta akan dunia dan tulul amal adalah sebagai berikut :

    "Aku khawatir terhadap kamu atas 2 hal, yaitu : mengikuti hawa nafsu dan banyak berkhayal. Karena sesungguhnya mengikuti hawa nafsu itu dapat menghalangi kebenaran, sedang tulul amal menyebabkan lupa akan akhirat."

    Menurut Sulaiman Ad Darani adalah sebagai berikut :

    "Amal yang paling utama adalah memerangi atau menolak hawa nafsu."

    Teman yang jahat telah membantunya dalam berbuat maksiat. Dalam  hal ini Adi bin Zaid mengatakan dalam syairnya dari Bahar Thawil :

    "Janganlah bertanya tentang kelakuan seseorang,tetapi bertanyalah tentang kelakuan temannya. Karena setiap manusia mengikuti kepada yang menemaninya. Apabila kamu berada dalam suatu kaum, maka bertemanlah kamu dengan  orang orang pilihan mereka, Janganlah kamu berteman dengan orang yang celaka, karena engkau akan menjadi celaka bersamanya."

    Bacalah doa di bawah ini :

    اَللَّهُمَّ اَغِثْنِىْ يَاغِيَاثَ الْمُسْتَغِيْثِيْنَ فَإِنْ لَمْ تَرْحَمْنِىْ فَمَنْ ذَاالَّذِىْ يَرْحَمُنِىْ غَيْرُكَ

    "Ya Allah, berilah aku pertolongan, wahai penolong oarng-orang yang meminta pertolongan. Apabila Engkau tiddak mengasihaniku, maka siapa lagi yang mengasihani aku selain diri-Mu."

    Maqalah 26. Perkara Yang Dicintai dan Dilupakan Orang Pada Akhir Masa

    سَيَأْتِى عَلَى أُمَّتِى زَمَانٌ يُحِبُّوْنَ اْلخَمْسَ وَيَنْسَوْنَ اْلخَمْسَ : يُحِبُّوْنَ الدُّنْيَاوَ يَنْسَوْنَ اْلآخِرَةَ وَيُحِبُّوْنَ اْلحَيَاةَ وَيُنْسَوْنَ الْمَوْتَ وَيُحِبُّوْنَ اْلقُصُوْرَ وَيَنْسَوْنَ اْلقُبُوْرَ وَيُحِبُّوْنَ الْمَالَ وَيَنْسَوْنَ اْلحِسَابَ وَيُحِبُّوْنَ اْلخَلْقَ وَيَنْسَوْنَ الْخَالِقَ .

    Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW. Sebagai berikut :

    "Akan datang suatu masa, dimana umatku lebih mencintai kepada lima perkara dan melupakan lima perkara lainnya, yaitu : Lebih mencintai duniawi dan melupakan ukhrawi (akhiratnya). Lebih cinta hidup dan melupakan mati. Mencintai gedung gedung bermahligai dan lupa kubur. Mencintai harta benda dan melupakan hisab dan mereka lebih mencintai kepada sesama makhluk dan melupakan Sang Khaliq, Allah SWT."

    مَنْ قَالَ فِى كُلِّ يَوْمٍ خَمْسًا وَعِشْرِيْنَ مَرَّةً : اَللَّهُمَّ بَارِكْ لِى فِى الْمَوْتِ  وَفِيْمَا بَعْدَ اْلمَوْتِ , ثُمَّ مَاتَ عَلَى فِرَاشِهِ اَعْطَاهُ اللهُ اَجْرَ شَهِيْدٍ .

    Sebagaimana sabda Rasulullah SAW. yang diriwayatkan oleh Imam Thabrani dari `Aisyah ra. sebagai berikut,

    "Barangsiapa yang membaca 'Allaahumma Baarik Lii Fii Mauti Wafimaa ba`dal Maut' (Wahai Tuhanku, berkatilah saya dalam kematian dan sesudahnya), setiap hari sebanyak dua puluh lima kali, kemudian ia mati diatas tempat tidurnya, maka Allah akan memberikan kepadanya pahala orang mati syahid." (HR. Thabrani)

    Sun, 19 Jan 2020 - 1h 13min
  • 73 - Kitab Nashoihul 'Ibad Bab 5 Maqalah 22-24 Pengajian Selasa Pagi 31 Desember 2019

    Maqalah 22. Perkara Yang Harus Tetap Dipegang Teguh

    Dari guru Hatim Al Asham ra. yaitu Shaqiq Al Balkhi,

    "Laksanakanlah lima perkara ini: beribadahlah kepada Allah sebanyak apa yang kamu butuhkan dariNya, berbuat dosalah kepada Allah sejauh kamu mampu menanggung siksaNya, himpunlah bekal di dunia sebanyak usiamu di dunia, dan berbuatlah demi surga, senilai kedudukan surga yang kamu kehendaki."

    Maqalah 23. Lima Perkara Yang Paling Utama

    Dari Umar R.A.,

    "Aku melihat semua teman karib, maka aku tidak melihat teman karib yang lebih utama daripada memlihara ucapan. Aku melihat semua pakaian, dan aku tidak melihat pakaian yang lebih utama dari wira`i. aku melihat semua harta benda, maka aku tidak melihat harta benda yang lebih utama daripada qana`ah. Aku melihat semua kebaikan, maka aku tidak  melihat kebaikan yang lebih utama daripada nasihat. Dan aku melihat semua makanan, lalu aku tidak melihat makanan yang lebih lezat daripada sabar."

    Menurut Ibrahim bin Ad-ham,

    "Meninggalkan semua hal yang diragukan kedudukan hukumnya, apakah termasuk halal atau haram (syubhat)."

    Sebagaimana sabda Rasulullah SAW. Kepada Abu Hurairah ra.

    "Lakukanlah wira`i, maka engkau akan menjadi orang yang paling tinggi ibadahnya."

    "Tidak suka mencari-cari sesuatu yang tidak ada pada dirinya, tapi ia memanfaatkan yang ada padanya."

    Perintah wara` dan qanaah antara lain sabda Nabi SAW. Sebagai berikut,

    "Jadilah orang yang wara` tentu kau jadi orang yang baik dalam beribadah di antara orang-orang yang beribadah. Jadilah engkau orang yang qanaah, tentu engkau menjadi orang yang banyak bersyukur kepada Allah diantara mereka yang bersyukur. Cintailah manusia sebagaimana kamu mencintai dirimu sendiri, tentu kau menjadi orang mukmin yang sempurna. Berbuat baiklah dalam hidup bertetangga kepada orang yang menjadi tetanggamu,tentu kau menjadi seorang muslim yang baik. Dan kurangi tertawa, karena sesungguhnya banyak tertawa itu menyebabkan hati menjadi mati."

    Sebagaimana sabda Rasulullah SAW.,

    "Hati tertarik karena cinta kepada orang yang telah berbuat baik kepadanya dan membenci kepada orang yang telah berbuat jelek kepadanya."

    "Didalam kabaikan terdapat keridhaan manusia. Didalam taqwa ada keridhaan Allah."

    Rukun sabar ada 3:

    1. Mengendalikan diri dari kebencian terhadap qadha yang jelek yang menimpa dirinya.
    2. Mengendalikan lisan dari ucapan yang jelek.
    3. Mengendalikan anggota badan dari memukul, menyobek-nyobek baju, mencoreng-coreng muka dan sebagainya, ketika marah."

    Maqalah 24. Perkara yang Terkandung Dalam Zuhud

    "Di dalam zuhud terkandung lima perkara terpuji yaitu : percaya penuh kepada Allah, terbebas diri dari sesama makhluk, tulus ikhlas dalam berbuat, kesanggupan memikul kezhaliman dan kecukupan diri dengan apa yang ada di tangan (qanaah)."

    "Seorang mukmin tidak akan mencapai tingkat zuhud yang sebenarnya, hingga ia memiliki 3 faktor yaitu tingkat zuhud yang sebenarnya, hingga ia memiliki 3 faktor yaitu : beramal semata-mata karena Allah tidak karena ikatan-ikatan yang lain, berkata tanpa ada kecenderungan tamak, merasa mulia atau merasa bahagia tanpa memiliki pangkat." 

    "Zuhud di dalam dunia itu bukanlah dengan cara mengharamkan yang halal, dan bukan pula dengan menyia-nyiakan. Akan tetapi, sesungguhnya zuhud dalam urusan dunia adalah, bahwa kamu tidak menggantungkan diri kepada sesuatu yang ada pada dirimu tetapi lebih percaya dengan sesuatu yang ada di tangan Allah dan lebih senang menjadikan kesempatan memperoleh pahala dalam menjauhi maksiat daripada maksiat itu ada padamu."

    "Hati merasa senang sekalipun usahanya gagal total."

    "Memperkecil ruang lingkup harapan dalam urusan dunia bukan dengan makanan yang berat-berat (kasar-kasar) dan bukan pula dengan pakaian yang compang-camping (usang)."

    Mon, 30 Dec 2019 - 53min
  • 72 - Kitab Nashoihul 'Ibad Bab 5 Maqalah 21-22 Pengajian Ahad Sore 29 Desember 2019

    Maqalah 21. Perkara Yang Mencelakakan Iblis dan Membahagiakan Adam as.

    شَقَىَ اِبْلِيْسُ بِخَمْسَةِ أَشْيَاءَ : لَمْ يُقِرَّ بِالذَّنْبِ وَلَمْ يَنْدَمْ وَلَمْ يَلُمْ نَفْسَهُ وَلَمْ يَعْزَمْ عَلَى التَّوْبَةِ وَقَنَطَ مِنْ رَحْمَةِ اللهِ وَسَعِدَ آدَمُ بِخَمْسَةِ اَشْيَاءَ : اَقَرَّ بِالذَّنْبِ وَنَدِمَ عَلَيْهِ وَلَامَ نَفْسَهُ وَاَسْرَعَ فِى التَّوْبَةِ وَلَمْ يَقْنُطْ مِنْ رَحْمَةِ الله ِ.

    Dikatakan oleh Muhammad bin Dauri ra. berikut ini,
    "Iblis celaka karena lima perkara, yaitu tidak mengakui dosa, tidak bersedih, tidak mencela dirinya sendiri, tidak mengancam berniat bertaubat, dan putus asa dari rahmat Allah. Sedang yang membuat Adam merasa bahagia juga lima perkara, yaitu : mengakui dosa, menyesali dosanya, menyalahkan dirinya sendiri, segera bertaubat, dan tidak pernah putus asa dari rahmat Allah."


    رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَاِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ .

    Sebagaimana pengakuan beliau yang diabadikan oleh Allah di dalam firmanNya sebagai berikut,
    `"Wahai Tuhan kami, kami telah berbuat dzalim terhadap diri kami sendiri, jika Engkau tidak mengampuni kami, dan tidak memberi rahmat kepada kami, niscaya kami temasuk orang orang yang merugi."


    إِنَّ اْلعَبْدَ اِذَا اعْتَرَفَ بِذَنْبِهِ ثُمَّ تَابَ تَابَ اللهُ عَلَيْهِ .

    Imam Bukhari dan Muslim juga telah meriwayatkannya dari `Aisyah ra. sebagai berikut,
    "Sesungguhnya seorang hamba jika mau megakui dosanya kemudian dia bertaubat, maka Allah berkenan menerima taubatnya."


    مَنْ اَخْطَأَ خَطِيْئَةً وَاَذْنَبَ ذَنْبًا ثُمَّ نَدِمَ فَهُوَكَفَّارَتُهُ .

    Sebagaimana sabda Nabi. SAW,
    "Barangsiapa bertobat atas kesalahan dan perbuatan dosa kemudian ia menyesal atas perbuatannya, maka penyesalan itu adalah sebagai kafaratnya. (penghapusnya)." (HR. Baihaqi)

    Maqalah 22. Perkara Yang Harus Tetap Dipegang Teguh

    عَلَيْكُمْ بِخَمْسِ خِصَالٍ فَاعْمَلُوْهَا : اُعْبُدُوا اللهَ بِقَدْرِ حَاجَتِكُمْ اِلَيْهِ وَخُذُوْا مِنَ الدُّنْيَا بِقَدْرِ عُمْرِكُمْ فِيْهَا وَاَذْنِبُوا اللهَ بِقَدْرِ طَاقَتِكُمْ عَلَى عَذَابِهِ وَتَزَوَّدُوْا فِى الدُّنْيَا بِقَدْرِ مُكْثِكُمْ فِى اْلقَبْرِ وَاعْمَلُوا الِلْجَنَّةِ  بِقَدْرِ مَا تُرِيُدُوْنَ فِيْهَا الْمَقَامَ .

    Diriwayatkan dari guru Hatim Al Asham ra. yaitu Shaqiq Al Balkhi mengatakan sebagai berikut,
    "Laksanakanlah lima perkara ini : beribadahlah kepada Allah sebanyak apa yang kamu butuhkan dariNya, berbuat dosalah kepada Allah sejauh kamu mampu menanggung siksaNya, himpunlah bekal di dunia sebanyak usiamu di dunia, dan berbuatlah demi surga, senilai kedudukan surga yang kamu kehendaki"

    Sun, 29 Dec 2019 - 1h 19min
  • 71 - Kitab Nashoihul 'Ibad Bab 5 Maqalah 19-20 Pengajian Selasa Pagi 26 November 2019

    Maqalah 19. Tiada Harta Tanpa Disertai Lima Perkara Tercela

    diriwayatkan dari Sufyan Ats Tsauri ra. berikut ini,

    "Pada zaman ini, tiada harta pada seseorang melainkan disertai oleh lima hal yang tercela yaitu :  lamunan ngelantur, tamak yang menguasainya, kikir yang berlebihan, tidak adanya sifat wira`I, dan melupakan akhirat."

    "Orang yang mencintai dunia tercela, sedangkan orang yang mencari kelebihan dari ukuran cukup dalam urusan dunia terhina ."

    diterangkan oleh Rasulullah SAW. di  dalam sabdanya,
    "Tidak termasuk yang lebih baik diantara kamu, orang yang meninggalkan dunia karena akhirat saja, begitu juga dengan orang yang meninggalkan akhirat untuk dunia saja. Tetapi yang paling baik diantara kamu adalah orang yang mengambil ini dunia dan ini  akhirat (pertengahan)."

    Dalam riwayat yang lain beliau Bersabda,

    "Sebaik baik tunggangan adalah dunia, maka naiklah kepadanya, karena ia akan menyampaikan ke akhirat."

    Ali bin Abi Thalib pernah berkata,
    "Dunia itu tempat kebenaran(sedekah) bagi orang yang membenarkannya(bersedekah), tempat keselamatan bagi orang yang memahaminya (dunia) dan tempat kecukupan bagi orang yang menjadikannya sebagai bekal dari dunia."

    Dalam Syair dikatakan,

    "Wahai peminang dunia untuk diri sendiri
    sungguh dunia telah menjadi kekasihnya di setiap hari. (Dunia) minta agar suami segera menikahi dan sungguh sebenarnya ia telah digauli
    di tempat lain ia punya ganti suami. Aduhai, duniapun menerima para peminangnya
    yang tiada lain adalah untuk membunuh mereka dan mereka pun terbunuh semua. Sungguh aku telah tertipu dan sungguh petaka # telah menjebak diriku sedikit demi sedikit. Himpunlah bekal untuk mati, bekal, sungguh bekal # karena pengundang telah menyeru, ayo berangkat"

    Maqalah 20. Kejelekan Sifat Tergesa gesa

    "Tergesa gesa itu berasal dari syaitan, kecuali pada lima tempat, karena sesungguhnya tergesa gesa dalam hal itu meripakan sunnah Rasulullah SAW. Yaitu : Memberi makan kepada tamu, jika ia menginap. Mengurus jenazah orang yang sudah meninggal. Mengawinkan anak perempuan jika sudah baligh. Membayar hutang jika sudah jatuh tempo pembayarannya. Dan bertaubat dari dosa jika terlanjur pembayarannya."

    Dalam sabdanya diriwayatkan,
    "Barangsiapa yang memberi makan kepada saudaranya yang muslim dengan makanan seadanya, maka Allah mengharamkan baginya masuk neraka."

    Rasulullah SAW. Bersabda,
    "Barangsiapa yang memberi roti kepada saudaranya yang muslim hingga merasa kenyang dan memberi air hingga merasa segar, maka ia akan dijauhkan dari neraka yang  jaraknya antara keduanya sejauh tujuh parit, dan jarak setiap parit ke parit yang lain adalah sejauh perjalanan selama tujuh ratus tahun."

    Rasulallah SAW. Telah bersabda sebagai berikut,
    "Sesungguhnya balasan orang mukmin yang diberikan pertama kali setelah ia mati, adalah diampuninya dosa seluruh orang yang mengantarkan jenazahnya."

    Rasulallah SAW. Telah bersabda sebagai berikut,
    "Apabila seorang calon ahli surga mati, maka Allah Yang Maha Mulia dan Maha Agung merasa malu untuk menyiksanya serta orang-orang yang menyalatinya."

    Rasulallah SAW. Telah bersabda sebagai berikut,
    "Barangsiapa mengawinkan anak gadisnya, maka Allah akan memakaikan mahkota kepadanya dengan mahkota raja raja."


    Rasulullah SAW. Dalam satu majlis tidak lepas dari membaca bacaan sebagai berikut sebanyak seratus kali,


    رَبِّ اغْفِرْ لِى وَتُبْ عَلَيَّ اِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ اْلغَفُوْرُ


    "Wahai Tuhanku, ampunilah  daku dan terimalah taubatku, sesungguhnya Engkau Tuhan Yang Maha Menerima Taubat lagi Maha Pengampun."

    Mon, 25 Nov 2019 - 53min
  • 70 - Kitab Nashoihul 'Ibad Maqalah 18 Pengajian Ahad Sore 24 November 2019

    Maqalah 18. Perkara-Perkara yang Berkaitan Dengan Harta


    إِنَّ فِى جَمْعِ الْمَالِ خَمْسَةَ أَشْيَاءَ : الْعَنَاءَ فِى جَمْعِهِ وَالشُّغْلَ عَنْ ذِكْرِ اللهِ تَعَالَى بِإِصْلَاحِهِ وَالْخَوْفَ مِنْ سَالِبِهِ وَسَارِقِهِ وَاحْتِمَالَ اسْمِ اْلبَخِيْلِ لِنَفْسِهِ وَمُفَارَقَةَ الصَّالِحِيْنَ مِنْ اَجْلِهِ وَفِى تَفْرِيْقِهِ خَمْسَةُ اَشْيَاءَ : رَاحَةَ النَّفْسِ مِنْ طَلَبِهِ وَاْلفَرَاغَ لِذِكْرِ اللهِ مِنْ حِفْظِهِ وَاْلاَمْنَ مِنْ سَالِبِهِ وَسَارِقِهِ وَاكْتِسَابَ اسْمِ اْلكَرِيْمِ لِنَفْسِهِ وَمُصَاحَبَةَ الصَّالِحِيْنَ لِفِرَاقِهِ .

    Nabi Muhammad SAW. bersabda sebagai berikut:

    "Sesungguhnya terdapat lima perkara tercela dalam kegiatan pengumpulan harta, yaitu : sengsara dalam mengumpulkan,lupa mengingat Allah dalam mengelola harta, harta khawatir perampokan dan pencurian. Karena harta, maka seseorang dapat disebut kikir dan demi harta, maka seseorang dapat berpisah dari orang orang shaleh. Dan terdapat pula lima perkara terpuji dalam melepas harta, yaitu : kesenggangan diri dari kesibukkan mencarinya. Karena tidak mengelola harta, maka seseorang banyak  kesempatan untuk menginagat Allah, aman dari perampokan dan pencurian. Karena melepas harta, maka seseorang dapat disebut orang yang mulia dan karenanya pula, maka orang dapat bersahabat dengan orang orang shaleh."

    جُوْدُ الرَّجُلِ يُحَبِّبُهُ اِلَى أَضْدَادِهِ وَبُخْلُهُ يُبَغِّضُهُ إِلَى اَوْلَادِهِ

    خَيْرُ اْلاَمْوَالِ مَااسْتَرَقَّ حُرًّا وَخَيْرُ اْلاَعْمَالِ مَا اسْتَحَقَّ شُكْرًا

    Sebagian dari orang orang yang fasih mengatakan seagai berikut :
    "Kemurahan hati seseorang itu dapat membuatnya dikasihi oleh lawannya, sedang kekikiran seseorang dapat dibeci oleh putra-putrinya."

    "Sebaik baik harta adalah yang dapat membuat orang merdeka dikuasainya dan sebaik baik amal adalah yang berhak untuk disyukuri."

    Sun, 24 Nov 2019 - 29min
Mostrar mais episódios